Wawasan Edukasi - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; PN Balai Pustaka, 1989, pendekatan ilmiah adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu pengetahuan yang fungsional terhadap masalah tertentu. Pendekatan ilmiah merupakan perwujudan dari metode ilmiah dimana metode ilmiah merupakan proses yang digunakan untuk mendapat pengetahuan yang
Menurut Muslich (2009), setiap komponen utama Pembelajaran Kontekstual mempunyai karakteristik yang harus diperhatikan, yakni : 1. Konstruktivisme. Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Pembelajaran yang berciri konstruktivisme menekankan terbangunnya
Revans menghindari adanya definisi tunggal, dengan hanya mendefinisikan ‘apa yang bukan pembelajaran tindakan’ (1998: 87). Sebuah alternatif untuk pencarian definisi tunggal dilakukan oleh Marsick dan O’Neill (1999), yang mendefinisikan tiga subkategori action learning, yaitu : refleksi ilmiah, pengalaman dan kritis.
Berikut ini adalah tujuan pendekatan saintifik dalam pembelajaran: 1. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa. 2. Membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah secara sistematik. 3. Menciptakan kondisi pembelajaran supaya siswa merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan. 4.
4. Masyarakat belajar (Learning community) Masyarakat belajar adalah pembelajaran yang didapat dengan berkolaborasi dengan orang lain dan dilaksanakan dalam bentuk kelompok. Anggota kelompok belajar ini heterogen. Peserta didik yang sudah memahami materi akan mengajari peserta didik yang belum paham. 5. Pemodelan (Modeling) Model yang dimaksud adalah peran seseorang yang menjadi contoh bagi
Jadi, kedua, pendekatan partisipatif lebih banyak bermain di ranah pembangunan pada skala mikro (RT, RW, dusun, hingga desa). Metode-metode partisipatif yang kesohor, seperti Participatory Rural
. 61 176 127 58 308 389 466 313
apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran