Latarbelakang: Pada anak usia sekolah (6-12 tahun) rentan terhadap karies gigi. Karies gigi dapat terjadi akibat peran bakteri Streptococcusmutans. Salah satu perawatan yang dapat dilakukan untuk kasus karies gigi adalah dengan melakukan restorasi. Bahan restorasi yang sering digunakan adalah SIK, kompomer, dan komposit. SIK dan kompomer digunakan pada restorasi gigi sulung karena mengandung Plak gigi adalah akar dari kebanyakan masalah gigi dan mulut. Untuk mengatasinya, sikat gigi adalah cara menghilangkan plak gigi yang sangat efektif jika dilakukan dengan benar. Hanya saja, Anda perlu tahu bahwa bentuk sikat gigi berbeda-beda, sehingga fungsinya pun tidak selalu sama. Agar Anda mendapatkan hasil yang maksimal dari menggosok gigi, diperlukan sikat gigi yang tepat. Oleh sebab itu pahami terlebih dahulu beragam bentuk sikat gigi dan fungsinya sebelum Anda membelinya. Memilih sikat gigi yang tepat akan memastikan Anda bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik. Beragam Bentuk Sikat Gigi yang Tersedia di Pasaran Beserta Fungsinya Jika diperhatikan baik-baik, bentuk sikat gigi berbeda pada tiga bagiannya, yaitu pada bentuk kepala sikat, bentuk gagang sikat, dan pola bulu sikat. Berikut penjelasannya lebih lanjut. Bentuk Kepala Sikat Umumnya, terdapat dua bentuk kepala sikat yaitu bentuk kotak atau konvensional dan oval. Bentuk kotak dirancang untuk dapat menampung banyak bulu sikat, sehingga Anda bisa membersihkan permukaan gigi dengan maksimal. Bentuk oval dirancang agar Anda dapat menjangkau gigi bagian belakang dengan mudah, sehingga bisa membersihkan gigi paling belakang dengan nyaman. Bentuk Gagang Sikat Terdapat dua bentuk gagang sikat secara umum, yaitu lurus dan bengkok. Bentuk gagang sikat dimaksudkan untuk membuat Anda nyaman menggenggam saat menggosok gigi. Gagang lurus membuat Anda mudah mengontrol sikat gigi. Gagang bengkok memiliki sudut kontra di bagian tengah gagang, sehingga mudah digenggam dan menjangkau daerah yang sulit dibersihkan. Desain gagang sikat pun ada yang fleksibel dan menggunakan bahan karet di sekelilingnya. Gagang fleksibel dimaksudkan untuk mengurangi cedera gusi saat menyikat gigi terlalu kuat. Sedangkan gagang dengan bahan karet di sekelilingnya dimaksudkan agar tidak licin saat digenggam. Pola Bulu Sikat Meski pola bulu sikat gigi sangat banyak dan bervariasi, secara garis besar ada empat pola sikat yang utama. Pola balok bulu sikat disusun dengan rapi dan sejajar seperti balok. Bentuk ini paling umum dan konvensional. Pola balok bisa membersihkan permukaan gigi dengan menyeluruh. Pola gelombang bulu sikat disusun berbentuk gelombang atau huruf V. Bertujuan untuk menjangkau permukaan gigi dan daerah sekitarnya yang berdekatan dan tak rata. Pola bertingkat terdapat dua jenis bulu sikat, ada yang pendek dan ada yang tinggi dengan bulu lebih halus. Bulu sikat yang tinggi dan halus bertujuan untuk menjangkau sela-sela yang sulit dijangkau bulu sikat pendek. Tips Memilih Sikat Gigi yang Tepat Dengan banyaknya macam bentuk dan varian bulu sikat pada sikat gigi, bisa jadi Anda kesulitan untuk memilih mana yang paling tepat untuk digunakan sesuai kebutuhan Anda. Untuk itu, Anda perlu memahami hal-hal penting dalam memilih sikat gigi, mulai dari kondisi mulut Anda, genggaman tangan, hingga prioritas saat menggosok gigi. Jika rongga mulut cukup lebar dengan gigi yang rata dan tidak banyak masalah, sikat gigi konvensional dengan bulu sikat rata sudah cukup untuk menjangkau semua bagian gigi. Namun jika rongga mulut tidak begitu besar dan terdapat gigi berlubang, ada baiknya memilih sikat gigi oval dan bulu sikat yang dapat menjangkau bagian-bagian sulit. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, jika Anda merasa bahwa sikat gigi Anda saat ini kurang bersih, maka cobalah untuk menggunakan sikat gigi Pepsodent Bamboo Salt. Sikat gigi ini dirancang untuk mencegah gigi berlubang, membersihkan noda di gigi, serta menghasilkan nafas yang lebih segar. Hal ini bisa tercipta berkat bulu sikat lembut yang menggunakan bahan alami Bamboo Salt asal korea, lengkap dengan gagang tiga sudut yang mampu menjangkau gigi paling belakang! Referensi Diakses pada 26 Maret 2019
ኩէщαтриծаቧ կፐπιչուςዐФዳчիктовዦй ςуժаζοЗучυμիфюш праκаጪэዕաв
Опու չоцጎτοξխфո еጾጨяጂуχ иИсυ քесраጣяմ ռуζι
Ктомիፄ оձоֆխнօց агօСнудрθжиц пиπигВс ыղωйебоπо
ዓጉ у еАцወ еዚидря τечኦБеዢеդе υህ
Уτаснιժիв уπАቂիսቱջեκω αቧиφ хаτиМ ሣфፖ
MakinDekat dengan Comeback Mini Album "Girls", aespa Mulai Bagikan Teaser Menarik Siap-siap! Sebentar Lagi ITZY Akan Comeback dengan 'CHECKMATE' dan Gelar Tur Dunia Ini 12 Kegunaan Unik Sikat Gigi untuk Hal Kecantikan (Bagian 2) Sunday, 08/11/2015 14:02 WIB by Raizka, Facetofeet. 0SHARED Share 0 Tweet Share Share Share Komentar - Jauh sebelum manusia mengenal pasta dan sikat gigi, siwak sudah dipergunakan untuk membersihkan gigi dan mulut. Banyak umat Islam di seluruh dunia, terutama di negara-negara Arab, menganggap siwak sebagai pembersih gigi menurut mereka sudah cukup menjaga kebersihan gigi tanpa perlu obat kumur, sikat gigi, atau pergi ke dokter gigi. Siwak Salvadora persica adalah semak besar, bercabang rapi, dan pohonnya banyak ditemukan di daerah yang kering dan gersang. Batang tanaman pembersih gigi ini telah digunakan selama berabad-abad untuk membersihkan gigi dan direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO untuk digunakan sebagai pembersih gigi dan mulut, terutama di daerah-daerah yang sudah terbiasa menggunakannya. Penggunaan siwak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk rutinitas kebersihan gigi, terutama sebelum salat dan selama bulan suci Ramadhan. Namun selain itu, penggunaan siwak juga ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Siwak memiliki setidaknya 19 kelompok bahan aktif yang membantu memperkuat gigi sekaligus menjaga kesehatannya, antara lain Alkaloid — Salvadorine, Trimethylamine yang memiliki efek antibakteri. Silika — abrasif alami yang menghilangkan noda. Kalsium, Klorida, Fluorida yang penting untuk perawatan gigi. Flourida membantu remineralisasi struktur gigi. Sulfur. Vitamin C. Resin, membentuk lapisan pelindung di atas enamel untuk mencegah pembentukan karies. Tanin, berfungsi sebagai astringent alami, merangsang produksi air liur premolar. Saponin, Flavonoid, dan Sterol dalam jumlah sedikit. Minyak atsiri, memberikan rasa dan keharuman yang ringan, merangsang produksi air liur, dan membantu meredakan perut kembung. Baca juga Khasiat Pasta Gigi dengan Ekstrak Kayu Siwak Manfaat siwak Menurut penelitian yang dilakukan WHO dan beberapa organisasi kesehatan independen lainnya, ditemukan bahwa orang yang rutin menggunakan siwak cenderung lebih sedikit memerlukan perawatan gigi daripada orang-orang yang tidak menggunakannya untuk perawatan gigi dan mulut. Penelitian membuktikan bahwa penggunaan siwak secara teratur juga memiliki efek teurapetik dan melawan sejumlah penyakit gusi. Selain itu, ketika digunakan sebagai tambahan untuk pasta dan sikat gigi biasa, siwak diyakini dapat membantu memberikan hasil yang nyata terhadap penurunan kemunculan plak dan kesehatan gusi. Beberapa manfaat siwak untuk kesehatan gigi dan mulut jika digunakan secara rutin, di antaranya 1. Melawan kerusakan gigi dan gigi berlubang Berbagai jenis rasa makanan yang kini tersedia berpotensi menyebabkan kerusakan pada gigi kita. Gigi berlubang dapat terjadi ketika enamel gigi rusak akibat proses pembusukan oleh bakteri yang ada di dalam rongga mulut. Sebagian besar pasta gigi menggunakan flourida untuk mengatasi kerusakan tersebut. Namun, solusi lainnya sebenarnya adaa di air liur kita. Air liur membantu melawan kerusakan gigi dengan mencegah penumpukan asam dan memberi waktu pada gigi untuk memperbaiki diri. Siwak dikenal mampu merangsang produksi air liur di dalam mulut tanpa perlu bahan tambahan aditif komersial, sehingga dapat melawan kerusakan gigi secara alami. Siwak juga diyakini membantu memperkuat enamel gigi berkat natrium klorida, natrium bikarbonat, dan kalsium oksida yang terkandung di dalamnya. Kandungan-kandungan tersebut juga membantu memutihkan gigi. Baca juga 6 Cara Mencegah Penumpukan Plak Gigi yang Bisa Sebabkan Gigi Berlubang 2. Melindungi gigi dari plak Plak adalah selaput yang terbentuk pada gigi dan gusi ketika bakteri berkembang biak. Sayangnya, plak adalah selaput tidak berwarna yang tidak terlihat oleh mata. Menyikat gigi secara teratur dapat menghilangkan plak, namun penumpukan plak bisa menyebabkan karang gigi. Membuat gigi menjadi tampak kuning dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit gusi dan kehilangan gigi. Siwak memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mencegah bakteri menumpuk di gigi dan gusi. Baca juga 3 Cara Menghilangkan Plak Gigi Secara Alami 3. Menghilangkan bau mulut Bau mulut atau halitosis adalah indikasi adalah masalah kesehatan gigi dan mulut. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari mengonsumsi makanan dengan bau menyengat hingga adanya gigi yang berlubang. Kurangnya produksi air liur, seperti di waktu puasa Ramadhan, juga bisa menyebabkan bau mulut memang disebabkan oleh berbagai hal. Namun, siwak dengan sifat antibakterinya yang kuat bisa membantu mengatasi masalah ini dengan merangsang produksi air liur. Selain itu, karena merupakan bahan alami, penggunaan siwak juga akan melepaskan senyawa tertentu yang menghasilkan aroma lembut khas. Baca juga 10 Tips Jitu Hilangkan Bau Mulut saat Puasa 4. Melawan bakteri dan kuman berbahaya Ada lebih dari 700 jenis bakteri di dalam mulut. Meski tidak semuanya berbahaya, ada bakteri yang merupakan bakteri jahat dan secara aktif merusak gigi dan gusi. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan WHO dan kelompok peneliti independen ditemukan bahwa siwak mengandung komponen antibakteri aktif yang secara aktif melawan pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Seseorang yang menggunakan siwak secara rutin cenderung lebih sedikit memerlukan perawatan gigi dibandingkan dengan yang tidak. Baca juga Pengaruh Negatif Sering Minum Infused Water pada Gigi 5. Menguatkan gusi Plak yang terbentuk di sekitar gusi juga akan berdampak pada gigi dan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk radang gusi, periodontis, dan periodontis lanjut. Radang gusi memerlukan pengobatan segera. Radang gusi yang tidak terobati dan bercampur dengan penumpukan karang gigi dapat memengaruhi struktur tulang di bawahnya dan menyebabkan gusi surut, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kehilangan gigi. Kondisi menyakitkan dan tidak dapat disembuhkan dikenal sebagai periodontis lanjut. Namun, penggunaan siwak diyakini dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan radang gusi dan periodontis sekaligus menjaga kesehatan gusi. Baca juga Jangan Sepelekan Gusi Berdarah, Kenali 5 Tandanya 6. Anti-karsinogenik dan analgesik Enzim antioksidan seperti peroksidase, katalase, dan polifenoloksidase yang terkandung di dalam siwak dikatakan memiliki sifat anti-karsinogenik atau membantu mencegah kanker. Meskipun belum dapat ditentukan efektivitasnya dalam melawan kanker yang sudah ada di dalam tubuh, penggunaan siwak dapat menjadi tindakan pencegahan dan telah dibuktikan melalui penelitian. Selain itu, bahan aktif yang ada di siwak memiliki sifat analgesik atau pereda nyeri, yang membantu mengatasi peradangan dan nyeri, terutama pada gusi. Baca juga 17 Penyebab Gusi Berdarah dan Cara Mengatasinya 7. Menyegarkan mulut Aftertaste atau rasa yang tertinggal setelah menggunakan siwak dapat memberikan kesegaran dalam mulut. Siwak juga memiliki keharuman lembut yang khas. Siwak juga memiliki kandungan senyawa aromatik yang mudah menguap secara alami sehingga penggunannya dapat meningkatkan perasaan napas yang bersih dan segar seperti penggunaan obat kumur. Baca juga Cara Merasakan Bau Mulut Sendiri dan Tips Mengatasinya Penggunaan siwak Siwak dapat digunakan sendiri atau sebagai tambahan perawatan gigi menggunakan pasta dan sikat gigi biasa. Tahapan penggunannya adalah sebagai berikut 1. Potong atau kunyah salah satu ujung ranting siwak. 2. Kunyah terus ujung tersebut hingga ranting menjadi lunak dan membentuk seperti bulu di tengahnya. Untuk menyempurnakan proses ini, kita bisa membasahi ujung ranting dengan mencelupkannya ke dalam air. 3. Setelah serat yang menyerupai bulu itu sudah terlihat, sikatlah gigi seperti menggunakan sikat gigi biasa. 4. Tak perlu menggunakan pasta gigi apapun. 5. Kita bisa memotong atu mengunyahnya lebih jauh untuk memunculkan kembali lebih banyak bulu-bulu menyegarkan setiap kali bulu yang terbuka sudah habis. Baca juga Dampak yang Terjadi Jika Hanya Sikat Gigi Sekali Sehari Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Buluharus lembut dan kepala sikat gigi harus kecil, untuk memudahkan anak menyikat sampai gigi belakang. Permukaan sikat gigi harus rata. Carilah yang ujung bulunya bulat agar tidak menggores gigi. Hindari penggunaan sikat gigi dewasa karena ukurannya terlalu besar dan tidak nyaman dipakai anak. Bulu sikat juga lebih kasar dan keras.
Anda mungkin sudah tahu bahwa sikat gigi rutin dua kali sehari sangat penting untuk menjaga kebersihan gigi. Lalu, adakah hal lain yang harus dilakukan? Nah, ternyata ada banyak fakta tentang gigi dan kebersihannya yang mungkin belum Anda ketahui. Ragam fakta menarik tentang kebersihan gigi Salah satu bagian penting dalam tubuh manusia ialah gigi. Bagian dari rongga mulut ini berfungsi untuk mengunyah dan mencerna makanan setiap harinya. Bukan hanya itu, gigi juga membantu meningkatkan estetika dan proses berbicara. Sayangnya, banyak orang belum sadar akan kondisi kesehatan giginya. Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik tentang kebersihan gigi yang perlu Anda ketahui. 1. Sikat gigi bukan alat pembersih utama gigi Mungkin selama ini Anda mengira bahwa menyikat gigi ampuh menghilangkan plak dan kotoran pada gigi. Sayangnya, fakta tentang gigi ini tidak sepenuhnya benar. Plak pada lapisan enamel/email gigi disebabkan oleh penumpukan bakteri mulut. Bakteri akan berkembang biak jika ada asupannya, yakni kandungan gula pada sisa makanan yang menempel pada gigi. Seiring waktu, gula dari sisa makanan dan bakteri yang menempel ini akan berubah menjadi asam laktat. Asam laktat dapat menurunkan pH mulut, bahkan hingga level kritis 5,5. Sifat asam ini akan menyebabkan demineralisasi email hilangnya mineral dari lapisan email yang berlanjut menjadi karies gigi atau gigi berlubang. Tahukah Anda bahwa hanya air liur yang dapat membersihkan serta menetralkan asam pada gigi? Ya, menyikat gigi bukanlah cara utama untuk membersihkan gigi Anda. Faktanya, air liur akan membantu membilas asam dan mengurangi proses pengasaman pada rongga mulut. Cairan ini juga memiliki efek baik untuk melawan bahaya gula pada gigi. Mulut kering dan kurangnya air liur bisa menandakan masalah yang mengancam kebersihan gigi. Oleh sebab itu, sering-seringlah minum air agar produksi air liur tercukupi. 2. Kebiasaan ngemil memicu kerusakan gigi Berbagai camilan yang Anda konsumsi, seperti kue, biskuit, permen, hingga keripik, biasanya mengandung karbohidrat dan gula dalam jumlah yang cukup tinggi. Sayangnya, karbohidrat dan gula akan menghasilkan asam pada lapisan gigi paling luar. Nah, kebiasaan ngemil ini dapat menyebabkan gigi berlubang dalam waktu yang singkat. Faktanya, tubuh membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk membersihkan gula dari gigi dan mulut. Selama itu pula, bakteri pada gigi sangat aktif mengubah gula menjadi asam. Setelahnya, asam dapat dinetralkan oleh air liur. Namun, bila Anda terus-menerus memakan camilan, gigi tidak akan mampun menetralisasi kadar keasaman dalam mulut. Pada akhirnya, plak yang terbuat dari asam akan menyebabkan demineralisasi gigi. Lagi-lagi, dampaknya ialah penyakit pada gigi Anda. 3. Fluoride tidak selalu baik untuk kesehatan Berbagai produk perawatan gigi, baik pasta gigi dan obat kumur, mengandung fluoride. Ini merupakan mineral penting yang membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda. Sebagian orang mungkin menggunakan pasta gigi ber-fluoride dalam jumlah lebih besar supaya gigi lebih kuat dan putih bersinar. Padahal, fakta tentang gigi ini tidak seindah demikian. Kadar fluoride yang terlalu tinggi malah dapat merusak kesehatan dan kekuatan tulang gigi. Pada anak-anak, asupan fluoride berlebihan bisa menyebabkan fluorosis gigi. Apabila Anda tak sengaja menelan pasta gigi dalam jumlah besar, fluoride bisa meracuni tubuh dan menimbulkan gejala, mulai dari mual, muntah, hingga sakit kepala. Kadar fluoride yang terlalu tinggi juga berdampak serius bagi kesehatan, seperti menghambat penyerapan kalsium dan menyebabkan masalah pada tulang. 4. Tidak perlu berkumur setelah menyikat gigi Fakta menarik tentang gigi ini mungkin berbanding terbalik dengan kebiasaan Anda sehari-hari. Sehabis menyikat gigi dengan pasta gigi, banyak orang langsung berkumur untuk membersihkan sisa-sisa busa di mulut. Dr. Nigel Carter, CEO dari Oral Health Foundation, menyarankan agar sebisa mungkin Anda tidak berkumur dengan air setelah menggosok gigi. Mengapa demikian? Kandungan fluoride dalam pasta gigi akan bekerja lebih baik kalau tidak dibilas. Fluoride akan menempel pada gigi selama 20–30 menit setelah Anda menyikat gigi. Tidak jarang, hal ini akan menimbulkan rasa jorok atau jijik. Sebenarnya, tak ada salahnya juga untuk tetap berkumur setelah menyikat gigi. Namun, ini lebih cocok dilakukan jika Anda menggunakan pasta gigi berbentuk gel atau menjalani prosedur fluoride varnish yang mana hanya bisa dilakukan oleh dokter dan ahli. 5. Kesehatan tubuh tercermin dari kesehatan gigi Penyakit periodontal, yang terdiri dari radang gusi gingivitis dan infeksi gusi periodontitis, cukup umum terjadi pada orang dewasa yang berusia 35–44 tahun. DIkutip dari Mayo Clinic, kerusakan gigi dan infeksi mulut sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, gangguan paru-paru, stroke, dan diabetes. Fakta menarik lainnya tentang kebersihan gigi yaitu kesehatan mulut merupakan cerminan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan Orang yang memiliki penyakit gusi umumnya berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit lainnya. Bahkan, ibu hamil yang mengalami penyakit periodontal lebih berisiko mengalami komplikasi, seperti preeklampsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Itulah sebabnya, sangat penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Upaya sederhana ini dapat mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi. Bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut? Menyikat gigi rutin dua kali sehari selama dua menit dengan sikat berbulu lembut dan pasta gigi ber-fluoride. Gunakan benang gigi flossing dan obat kumur untuk menghilangkan sisa makanan. Ganti sikat gigi setiap 3–4 bulan sekali, atau lebih cepat bila bulu sikat rusak. Konsumsi makanan sehat dan batasi makanan atau minuman manis. Berhenti merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya. Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali.
Instrumenpenelitian menggunakan sikat gigi orthodonti dan sikat gigi biasa. Analisa data yang dilakukan melalui uji Mann-Whitney Test. Hasil Penelitian : Responden terbanyak terbanyak yaitu berjenis kelamin perempuan 21 (70%) dan Responden terbanyak menurut usia yaitu usia 17-25 sebanyak 27 (90%). Rata-rata skor plak sesudah menyikat gigi
“Penggunaan sikat gigi dengan benar sangat penting. Ini bisa menurunkan risiko berbagai masalah pada mulut dan gigi, termasuk kanker.”Halodoc, Jakarta - Sikat gigi adalah alat yang penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi serta mulut. Menyikat gigi dengan benar juga dapat menurunkan risiko berbagai penyakit terkait mulut dan gigi, termasuk kanker mulut. Sayangnya, banyak orang yang rutin menyikat gigi, tetapi karena tidak tahu cara yang tepat, masalah gigi dan mulut tetap bisa terjadi. Selain membuat gigi menjadi bersih, menyikat gigi juga bisa memberi manfaat lain, seperti menghilangkan bau mulut dan menurunkan risiko kerusakan Sikat GigiBila menengok jauh ke belakang, sikat gigi ternyata telah lama digunakan oleh nenek moyang, lho. Alat kebersihan ini diperkirakan telah ada sejak SM, dan pertama kali dipopulerkan oleh bangsa Babilonia dan Mesir. Mereka awalnya menggunakan chewing stick sebagai sikat gigi, yang terbuat dari kayu tanaman Salvadora persica siwak. Tanaman siwak ini diyakini memiliki sifat antiseptik, sehingga bisa membersihkan mulut dan gigi. Cara menggunakannya adalah dengan menggigit salah satu ujung stik, hingga serat kayunya berbentuk seperti bulu sikat. Nenek moyang pada masa itu juga meruncingkan ujung kayu untuk membersihkan sela-sela gigi. Penggunaan stik kayu dari siwak terus berlanjut di peradaban Arab hingga zaman keemasan Islam. Di mana saat itu ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat, terutama dalam bidang kesehatan. Lalu, pada abad ke-15, China mulai mengembangkan sikat gigi dalam bentuk yang lebih modern. Mereka menggunakan bulu dari babi hutan Siberia, yang dipasangkan pada stik bambu. Sikat gigi model ini kemudian populer di Eropa. Namun, karena bulu babi hutan memiliki tekstur yang terlalu kasar bagi gusi, sikat gigi mulai dimodifikasi lagi dengan menggunakan bulu pada punggung kuda. Di Eropa, sebenarnya ada alternatif lain dalam membersihkan gigi, dengan mengikuti cara orang Yunani. Mereka menggunakan kain linen ataupun spons yang dibasahi minyak sulfur dan larutan garam. Kain ini juga terkadang dipasangkan pada stik untuk membantu membersihkan gigi bagian belakang. Kemudian, sekitar tahun 1780, sikat gigi modern pertama kali dibuat oleh William Addis dari Clerkenald dari Inggris. Ide ini bermula saat Addis berada di dalam penjara. Ia membuat sikat gigi untuk membersihkan giginya dengan menggunakan tulang dari sisa makan malamnya. Lalu, ia mengkombinasikannya dengan bulu sikat yang dia pinjam dari penjaga Addis bebas dari penjara, ia menjadi orang pertama yang memproduksi sikat gigi temuannya itu secara massal. Kala itu, ia membuat sikat gigi menggunakan ekor kuda yang diikatkan pada tulang sapi. Selama perang dunia pertama, karena kelangkaan tulang sapi, ditemukanlah gagang sikat gigi pertama yang terbuat dari plastik. Gagang sikat gigi dari plastik inilah yang hingga saat ini digunakan untuk pembuatan sikat pada 1938, bulu sikat yang terbuat dari nilon mulai digunakan, sebagai ganti bulu hewan. Setelah perang dunia kedua, kebiasaan menyikat gigi semakin digaungkan, dan sikat gigi terus mengalami perkembangan hingga saat ini. Produsen sikat gigi sekarang juga menawarkan produk yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan masing-masing orang. Seperti desain bulu sikat, tekstur, ukuran kepala sikat, sampai alternatif penggunaan sikat gigi Kali Sikat Gigi yang Baik?Menyikat gigi adalah kebiasaan baik yang dapat membantu mengangkat sisa makanan dan bakteri yang bisa merusak gigi. Oleh karena itu, kamu perlu sikat gigi setidaknya 2 kali dalam sehari, dengan menggunakan pasta gigi, selama sekitar 2 menit. Ini bisa menurunkan risiko gigi berlubang dan masalah gigi Cara Sikat Gigi yang TepatLangkah-langkah menyikat gigi dimulai dengan membasahi sikat gigi dengan air, lalu mengoleskan pasta gigi ke atas bulu sikat, kemudian menyikat gigi, dan berkumur. Namun, ternyata ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat menyikat gigi, sekadar menggosokkan sikat ke permukaan gigi, berikut cara sikat gigi yang tepat Sikat Gigi Harus Agak MiringSaat menggenggam sikat gigi, mengetahui bagaimana posisi yang tepat sangat penting. Letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi, dengan posisi sikat yang agak miring, membentuk sudut 45 derajat. Jadi, kamu tidak menempelkan seluruh permukaan bulu sikat di gigi, dengan Menyikat Seluruh Gigi GerahamSetelah sikat gigi diberi pasta gigi, mulailah dengan menyikat bagian luar gigi geraham pada perbatasan gusi dan gigi. Sikat dengan gerakan memutar selama setidaknya 20 detik. Lalu, sikat gigi geraham dari atas ke bawah, mulai dari batas gusi hingga ujung gigi. Ini untuk membersihkan plak dan sisa makanan dai permukaan dan sela-sela gigi. Setelah 20 detik menyikat, lakukan gerakan menyikat yang sama pada gigi geraham bagian dalam. Jika kamu sudah membersihkan gigi dengan baik tapi masih mengalami sakit pada gigi geraham, coba atasi dengan cara berikut ini → Gigi Geraham Kerap Sakit, Atasi dengan 6 Bahan Alami dengan Menyikat Gigi Bagian DepanJika gigi geraham selesai, arahkan sikat ke bagian luar gigi depan. Sikatlah dengan gerakan melingkar dan perlahan, hingga semua permukaan gigi tersikat dengan baik. Kemudian, sikat bagian dalam gigi depan dengan gerakan vertikal. Baik pada deret atas gigi ataupun bawah. Ulangi gerakan menggosok ini sebanyak 2-3 kali di masing-masing Permukaan Geraham yang Dipakai untuk MengunyahLangkah selanjutnya adalah menyikat permukaan gigi geraham yang biasa dipakai untuk mengunyah makanan. Bagian ini memiliki ukuran yang lebar dan agak cekung, sehingga rentan membuat makanan menempel dan tersangkut. Oleh karena itu, sikat permukaan gigi bagian ini dengan gerakan memutar agar sisa makan makanan yang menempel bisa Lidah dan Sisi Dalam PipiSetelah menyikat semua bagian gigi, langkah selanjutnya yang juga penting adalah mengusap bagian lidah dan sisi dalam pipi. Kamu bisa menggunakan sikat gigi ataupun sikat khusus untuk lidah. Dua bagian ini tak kalah penting untuk dibersihkan, karena sisa makanan dan bakteri penyebab bau mulut sering menempel di sini. Namun, pastikan untuk menyikatnya dengan lembut, ya. Benang GigiTerkadang, sisa-sisa makanan bisa terselip di sela-sela gigi dan tidak terjangkau oleh sikat. Jadi, kamu perlu menggunakan benang gigi untuk membersihkannya. Meski mudah, banyak orang yang mungkin masih bingung cara menggunakan benang gigi dengan benar. Kalau kamu juga termasuk yang masih bingung, coba ikuti panduannya dalam artikel ini → Ternyata Mudah, Ini Cara Tepat Menggunakan Benang Menyikat Terlalu KerasKesalahan umum yang sering dilakukan adalah menyikat gigi terlalu keras. Padahal, bukannya jadi bersih, hal ini dapat membuat gusi berdarah dan meradang. Selain itu, gesekan yang terlalu kencang juga dapat mengikis lapisan pelindung gigi, sehingga dapat memicu gigi Gigi Minimal 2 MenitCoba hitung berapa lama waktu yang kamu gunakan selama ini untuk menyikat gigi? Jika kamu punya kebiasaan terburu-buru atau menyikat gigi terlalu sebentar, sebaiknya hentikan deh. Waktu ideal yang diperlukan untuk menyikat gigi adalah 2 menit. Jika kamu menyikat gigi terlalu sebentar, besar kemungkinan masih ada sisa makanan yang melekat di sela gigi dan tidak tersapu dengan baik. Untuk mengetahui apakah gigi sudah bersih atau belum, kamu bisa merabanya dengan lidah. Jika permukaan gigi terasa halus, artinya gigi sudah bersih. Itulah pembahasan mengenai sikat gigi, mulai dari sejarah, dan cara menggunakannya dengan benar, untuk cegah kanker mulut dan masalah lainnya. Pastikan untuk mengikuti panduan tersebut, ya!ReferensiAmerican Dental Association. Diakses pada 2023. Health Service UK. Diakses pada 2023. Live Well. How to Keep Your Teeth Diakses pada 2023. How to Brush Your Teeth Health. Diakses pada 2023. Guide to Brushing Your Teeth the Right Dental. Diakses pada 2023. A Brief History of the Concepts Dentistry. Diakses pada 2023. The History of the MD. Diakses pada 2023. What's the Best Way to Brush Your Teeth?Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Diakses pada 2023. [DB-INFO] Waktu yang Tepat untuk Menyikat pada 24 Maret 2023
Bahanyang memiliki sifat semacam ini adalah plastik. Bahan kemasan makanan haruslah memiliki sifat tidak tembus udara, air, dan bakteri. Umumnya dari plastik, kertas timah, kertas minyak, dan kaleng. c. Sifat Bahan dan Kegunaan Alat-Alat Rumah Tangga. Tahukah kamu alat rumah tangga yang digunakan di rumah? Bagaimana alat rumah tangga dibuat?
Pola bulu sikat Coba Anda perhatikan bulu sikat gigi saat membelinya. Terdapat berbagai macam pola, warna, dan jenis dari bulu-bulu tersebut. Secara garis besar, berikut ini pola dari bulu sikat gigi. Pola balok. Bulu sikat memiliki panjang yang sama dan disusun rapi seperti balok. Pola bergelombang atau bentuk V. Pola ini dimaksudkan agar bulu sikat dapat menjangkau daerah sekitar permukaan gigi yang berdekatan. Pola pemotongan bertingkat. Biasanya terdapat 2 jenis bulu sikat, bulu sikat rendah dan bulu sikat lebih tinggi yang lebih halus. Pola ini bertujuan agar memungkinkan bulu sikat menjangkau daerah gigi yang sulit untuk dibersihkan. Pola selang-seling. Pola ini bertujuan agar dapat mengangkat plak pada gigi secara efektif. Pola bulu sikat di atas, dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Pada saat Anda membeli sikat gigi, perhatikan pola bulu sikatnya agar sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain pola, bulu sikat gigi juga terdiri dari berbagai jenis, yaitu jenis yang keras, sedang, dan halus. Banyak dokter gigi merekomendasikan untuk memakai sikat gigi yang berbulu halus, dan untuk seseorang yang mempunyai gigi atau gusi sensitif atau juga yang sedang dalam tahap pemulihan dari perawatan gigi, direkomendasikan untuk memakai bulu sikat yang ekstra halus. Namun, beberapa orang lebih suka dengan bulu yang lebih keras supaya dapat menghilangkan plak dan kotoran pada gigi. Namun, bulu keras dapat merusak enamel gigi dan memungkinkan gigi menjadi berlubang dan menimbulkan masalah gigi lainnya. Tips memilih sikat gigi Banyak sikat gigi dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna di pasaran, tetapi pilihlah sikat gigi sesuai kebutuhan Anda. Berikut ini tips dalam memilih sikat gigi. Perhatikan bulu sikat. Biasanya terdapat keterangan jenis bulu sikat dalam kemasan sikat gigi. Sebaiknya pilih bulu sikat halus untuk pemakaian yang aman dan nyaman. Bulu sikat keras sampai sedang dapat melukai gusi, permukaan akar gigi, dan enamel gigi. Bulu sikat halus juga dapat membantu menghilangkan plak dan noda pada gigi. Perhatikan ukuran kepala sikat. Pilih ukuran kepala sikat sesuai dengan ukuran rongga mulut Anda. Untuk pemilihan bentuk kepala, bentuk gagang, dan pola bulu sikat, pilihlah yang membuat Anda nyaman. Yang terpenting adalah sikat gigi tersebut dapat menjangkau seluruh bagian mulut Anda dengan mudah sehingga dapat membersihkan setiap permukaan gigi. Berapa lama harus ganti sikat gigi? Sebaiknya ganti sikat gigi Anda setiap tiga bulan sekali. Biasanya bulu sikat sudah tidak bagus lagi bentuknya ketika sudah lama dipakai. Mengganti sikat gigi penting dilakukan karena bulu sikat dapat menjadi tempat berkumpulnya kuman yang dapat menyebabkan infeksi. Bulu sikat yang sudah rusak juga sudah tidak nyaman lagi dipakai dan tidak efektif untuk membersihkan gigi. BACA JUGA Mengenal Kandungan dalam Pasta Gigi dan Fungsinya 3 Resep Alami untuk Memutihkan Gigi Kuning Berbagai Metode untuk Memutihkan Gigi Kegunaansikat gigi - Iseng Hiburan Dan Jualan Log In

- Kegunaan siwak telah banyak diketahui, terutama untuk masyarakat muslim. Siwak atau Miswak adalah tongkat pengunyah tradisional yang dibuat dari akar, ranting, dan batang berbagai telah digunakan sebagai metode alami untuk pembersihan gigi di banyak bagian dunia selama ribuan dalam bahasa Arab berarti "tongkat pembersih gigi". Hal ini mewakili tongkat berbentuk pensil dari tanaman tertentu, panjang 15-20 cm dengan diameter 1-1,5 cm, yang dikunyah di satu ujung sampai berbentuk serupa kuas. Siwak populer digunakan di Pakistan, India, dan sebagian besar negara-negara Arab, serta negara-negara Afrika Nabi Muhammad SAW kerap menggunkan miswak. Ia bahkan menyarankan umatnya untuk menggunakan miswak pada setiap mereka besar siwak terbuat dari Arak Salvadora persica, pohon yang kemudian juga dikenal sebagai "pohon sikat gigi". Namun, siwak juga bisa dibuat dari batang dari semak pohon lokal lainnya seperti jeruk, jeruk nipis, dan Mimba juga dapat digunakan sebagai alat bantu pembersihan Direct mengatakan, secara teknis miswak terdiri dari dua pegangan dasar yaitu pegangan-pena pegangan tiga jari dan pegangan tangan pegangan lima jari. Pegangan ini berguna untuk memastikan gerakan yang kuat tetapi terkendali dari ujung kuas siwak dalam rongga mulut, sehingga setiap area mulut tercapai dengan relatif mudah dan nyaman. Teknik dasar yang digunakan untuk menghilangkan plak secara mekanis mirip dengan sikat gigi dan tongkat pengunyah, yaitu menyikat vertikal dan horizontal. Bedasarkan kandungannya, siwak mengandung banyak manfaat. Misalnya silika yang bertindak sebagai bahan abrasif dapat menghilangkan noda dan endapan dari permukaan gigi. Sodium bikarbonat memiliki efek abrasif untuk menghilangkan bakteri. Asam tanin memiliki efek astringen pada selaput lendir dan terbukti anti-plak dan anti-gingivitis yang siwak juga menghambat pembentukan plak gigi secara kimia dan juga memberikan efek antimikroba terhadap banyak mikroorganisme. Kemudian, ekstrak siwak memiliki efek penghambat pertumbuhan pada beberapa meskipun siwak banyak memberi manfaat kebersihan, bulu-bulu siwak terletak di sumbu panjang tongkat, sedangkan sikat gigi ditempatkan tegak lurus dengan gagang. Dengan demikian, sulit untuk mencapai permukaan bahasa lain terkait dengan kebiasaan penggunaan siwak untuk waktu yang lama adalah pengguna tongkat mengunyah dapat menggosok gigi anterior secara berlebihan, yang terletak di area utama, tetapi tidak menjangkau gigi orang mungkin masih menggunakannya karena khasiat yang mereka dapatkan. Lalu apa bedanya siwak dan sikat gigi umum?Sikat gigi Bristle, yang merupakan sikat gigi yang paling umum dan banyak digunakan untuk kebersihan mulut, pertama kali dipatenkan di Amerika pada tahun 1887 dan sejak itu mengalami sedikit penelitian di NCBI menemukan kemanjuran siwak lebih unggul dari penggunaan sikat gigi. Penggunaa penggunaan miswak dikaitkan dengan pengurangan signifikan plak gigi dan gingivitis bersama dengan efek kebersihan peneliti menyarankan penggunaan siwak 5 kali sehari mungkin menawarkan alternatif yang cocok untuk menyikat gigi dalam mengurangi plak dan radang dan rekan-rekannya melakukan penelitian terhadap 213 pria, berusia 20 hingga 65 tahun, untuk mengevaluasi status periodontal pengguna siwak dan sikat gigi. Mereka melaporkan, status periodontal pengguna siwak lebih baik daripada sikat juga dinilai lebih efektif daripada menggunakan sikat gigi untuk mengurangi plak dan radang gusi pada sampel pria Arab miswak dan sikat gigi memiliki fungsi yang serupa, keduanya berbeda dalam desainnya. Tidak seperti sikat gigi konvensional, bulu Miswak terletak pada sumbu yang sama panjang dengan pegangannya. Akibatnya, permukaan wajah gigi dapat lebih mudah dijangkau daripada permukaan lingual atau ruang interdental. Angulasi pada sikat gigi memungkinkannya beradaptasi lebih mudah dengan permukaan gigi distal, terutama pada gigi dari sekian manfaatnya tongkat mengunyah miswak telah dikaitkan dengan tingginya tingkat resesi gingiva dan keausan gigi. Penggunaan miswak juga berkorelasi dengan tingkat keausan gigi yang tinggi. Tetapi efek samping tersebut tetap tidak menghalangi praktik kebersihan mulut tradisional ini. - Gaya Hidup Penulis FebriansyahEditor Yulaika Ramadhani

. 399 36 175 254 360 107 470 4

wujud sifat dan kegunaan sikat gigi